“Ketakterhinggaan!                  Tidak ada pertanyaan yang begitu mendalam yang mampu mengusik                  semangat manusia” 
(The infinite! No other question has ever moved so profoundly                  the spirit of man) 
David                  Hilbert
Masa                  kecil
                 Pada tahun 1501, di sebuah kota kecil tidak jauh dari Milan, Italia                  bagian utara lahirlah seorang anak bernama Girolamo Cardano. Anak                  Fazio, seorang intelektual bungkuk, karena terlalu banyak membaca                  buku. Profesi Fazio adalah pengacara namun mempunyai keahlian                  lebih justru sebagai seorang matematikawan. Diketahui Leonardo                  da Vinci pernah konsultasi perihal problem perspektif *) yang                  terkait dengan geometri. Anehnya, Fazio mengajar matematika di                  Universitas Pavia bukannya ilmu hukum. 
Pelajaran membaca dan matematika diperoleh Cardano dari ayahnya                  bersama dengan pengantar ilmu hukum. Karir di bidang hukum dipersiapkan                  oleh Fazio bagi anaknya kelak besar nanti. Hidup pada masa itu                  sangat sulit dan himpitan “ekonomi” dan “kenyang”                  didera oleh sang ayah ini membuat masa kecil Cardano banyak dihabiskan                  di kamar tidur karena selalu menderita sakit. Ibu Cardano, Chiara                  Michina, tidak tahan dengan kondisi miskin ini memilih pisah ranjang                  dan tidak banyak terlibat dengan pendidikan Cardano kecil. Ketidakjelasan                  peran ibu di sini kelak membawa masalah bagi Cardano. Cardano                  kecil tidak dapat berkiprah apa-apa sampai dia berusia 13 tahun.
Perubahan                  paradigma
Laksana petir menyambar, sobat paling kentalnya meninggal, Cardano                  kecil mengalami depresi dan kemudian mengalami masa transisi dalam                  kehidupan. Apa yang dapat diwariskannya apabila dia meninggal?                  Nama (terkenal) dan anak atau keluarga pewaris yang semuanya tidak                  dimiliki. Sobatnya tidak mempunyai keluarga dan namanya pun tidak                  pernah dikenal orang. Semua itu sewaktu-waktu dapat terjadi padanya.                  Ayahnya hanya memberi “derita dan cemooh”, tidak mempunyai                  uang dan pengetahuan serta fisiknya lemah. Namun ada satu modal                  yang masih dimilikinya yaitu ambisi (besar) dan akal sehat. Ayahnya                  menyarankan agar dia menjadi pengacara, tetapi dia memilih dokter                  sebagai profesi idaman. Profesi pengacara tidak memberi uang dan                  ketenaran kepada ayahnya dan profesi dokter dianggapnya akan mampu                  mengangkatnya dari jurang kemiskinan dan meraih nama besar. Pilihan                  Cardano ini mendapat sanggahan dari ibunya. Ibunya tidak rela                  dengan pilihan Cardano, karena ketiga kakak tiri Cardano semuanya                  meninggal karena epidemi. Alasannya sederhana: agar tidak tertulari                  penyakit – yang mungkin dibawa oleh pasien. 
Umur 19 tahun, Cardano masuk akademi di Pavia. Tidak lama pecah                  perang dan Cardano pindah ke Universitas Pavia, tempat ayahnya                  mengajar. Tidak lama kemudian ayahnya meninggal. Pada saat itu                  Cardano sedang dalam proses pencalonan menjadi rektor. Di sinilah,                  untuk pertama kalinya, dia mampu unjuk- gigi. Cardano terpilih                  menjadi rektor setelah menang tipis, unggul 1 suara. Muncul julukan                  sebagai pendebat ulung, karena lewat debat dia dapat menyingkirkan                  calon-calon lain. Alasan-alasan yang dikemukakan secara spesifik,                  “lincah” dan pandai mengungkapkan fakta secara sempurna                  adalah modal awalnya. Kelak modal awal Cardano ini terus berkembang,                  namun terlebih dahulu melewati “salah” arah dan “salah”                  guna.
Pengaruh                  Renaissance
Di Eropa tidak ada perubahan signifikan terhadap matematika sejak                  Archimedes terbunuh dan terbakarnya perpustakaan Alexandria. Tidak                  ada lagi ilmuwan Alexandria yang melakukan eksperimen seperti                  dahulu seperti: mengukur jarak bumi dengan bulan atau mengetahui                  diameter bumi. Kekaisaran Romawi selama lima abad tidak mampu                  memberi sumbangsih bagi perkembangan matematika. Kekuasaan Romawi                  yang terbentang hampir di seluruh daratan Eropa, kemudian runtuh.                  Runtuhnya kekaisaran Romawi ternyata membawa hikmah. Tidak jauh                  dari pandangan mata, di sebelah timur, Turki dan India, muncul                  berkas-berkas cahaya yang menyinari jalannya perkembangan matematika.                  
Di India, terdapat tiga hal penting yang berguna bagi perkembangan                  matematika sedang terjadi. 
Pertama, sistim bilangan yang dikenal sekarang diciptakan, termasuk                  pengenalan angka nol. Angka nol mudah ditulis dan memudahkan orang                  mengekspresikan angka-angka. Tanpa angka nol, perkembangan matematika                  ibarat jalan di tempat. Jasa Fibonacci (1202) dalam membawa angka-angka                  Arab dan aljabar ke Eropa tidak dapat dilupakan. Seperti kita                  ketahui bersama, notasi angka-angka Romawi tidak praktis dan relatif                  sulit dipelajari terlebih untuk melakukan operasi-operasi matematika.
Kedua, pengembangan keberadaan angka, dimana angka negatif sudah                  berani ditampilkan.
Ketiga, penemuan aljabar **. Muncul simbol-simbol untuk mengekspresikan                  operasi matematika - tambah (+) dan kurang (–) pada persamaan                  linier (pangkat satu) dan persamaan kuadrat dengan satu peubah                  (variabel) tidak diketahui dapat diselesaikan, termasuk persamaan                  dengan memakai angka nol. Saat itu, Omar Khayyam salah seorang                  matematikawan Arab dan pengarang buku Rubaiyat sangatlah terkenal                  di Eropa. Dia tidak hanya menulis tentang matematika India tapi                  juga memberikan nilai tambah. Dia menggunakan grafik untuk menggabungkan                  aljabar dengan geometri secara bersama-sama dengan theorema binomial.                  Kelak karya ini dikembangkan oleh Descartes dan Newton. 
Menjadi                  Penjudi dan Dokter
Jalan pintas ditempuh Cardano untuk mengejar ketinggalan materi                  adalah dengan berjudi. Main dadu, main kartu, catur adalah cara                  hidupnya. Pemahaman dirinya tentang probabilitas memungkinkan                  dia hampir selalu menang dalam berjudi. Sekali waktu, dia ditipu                  dalam permainan kartu oleh lawannya. Marah, Cardano menghunus                  pisau yang selalu terselip dipinggangnya, mengayunkan pisau dan                  menggores wajah lawannya. Kecanduan judi Cardano berlangsung selama                  bertahun-tahun dan menghamburkan waktu, uang dan reputasi. Kebiasaan                  buruk tersebut tidak menghambat prestasinya dan mampu lulus sebagai                  dokter pada tahun 1525. Selepas lulus dia melamar untuk bergabung                  pada asosiasi dokter (seperti IDI) di Milan, tempat ibunya tinggal.                  Meskipun prestasi Cardano dalam bidang kedokteran tidak diragukan                  lagi, namun reputasinya sebagai orang yang sulit diatur, emosi                  meledak-ledak dan mau menang sendiri apabila mempunyai opini membuat                  dia tidak dapat bergabung pada asosiasi tersebut. Alasan penolakan                  yang disebutkan adalah akta kelahiran Cardano yang tidak jelas                  menyebutkan siapa ayahnya. 
Atas saran seorang teman, dia membuka praktik dokter di Padua.                  Meskipun tidak dapat dikatakan berhasil, tetapi dapat meredam                  kebiasaan buruknya. Tahun 1531, Cardano menikah dengan anak seorang                  tetangganya. Penghasilannya tidak cukup untuk hidup berdua, sehingga                  setahun kemudian dia pindah ke Gallarate, dekat Milan. Sekali                  lagi, dia melamar di sekolah kedokteran namun hasilnya sudah dapat                  diduga, lagi-lagi ditolak. Dalam keadaan putus asa ini kebiasaan                  berjudi muncul kembali bahkan makin menjadi-jadi. Perhiasan istri                  dan perabot rumah tangganya dijual untuk berjudi, sebelum akhirnya                  menjadi gelandangan di Milan. 
Peruntungan                  membaik
Posisi ayahnya, Fazio, sebagai pengajar matematika di Milan belum                  ada yang menggantikan. Atas anjuran dan belas kasihan teman-teman                  ayahnya, Cardano disuruh mengisi posisi tersebut dan memberi kebebasan                  untuk praktik sebagai dokter, tapi bukan sebagai dokter yang tergabung                  sebagai anggota asosiasi dokter. Sebagai dokter di Milan, prestasinya                  dalam menyembuhkan pasien membuat dia sangat terkenal. Asosiasi                  dokter bahkan tidak malu-malu lagi meminta saran-saran pada Cardano.                  Seorang penguasa yang anaknya disembuhkan oleh Cardano beserta                  pasien-pasien lain maupun sesama dokter sangat mendukung Cardano                  menjadi anggota asosiasi. Akan tetapi, sekali lagi, ditolak. Tahun                  1539, setelah banyak tekanan terhadap asosiasi agar Cardano diangkat                  sebagai anggota makin keras, maka peraturan asosiasi tentang akta                  kelahiran diubah dan syarat akta kelahiran Cardano yang dianggap                  illegal dihapuskan. Cardano akhirnya menjadi anggota asosiasi.                  Keahliannya sebagai dokter dapat dikatakan sangat hebat. Tersohor                  sebagai dokter nomor dua di Eropa (Nomor satu adalah Vesalius).                  Tahun 1552, dia menyembuhkan uskup agung Skotalandia, John Hamilton.                  Selama 10 tahun, uskup itu sakit yang makin lama makin parah.                  Setelah beberapa hari menginap di sana, Cardano memberi advis                  untuk mengganti bantal yang dipakai. Uskup agung terkena alergi                  – barangkali belum dikenal saat itu, dan hanya mengganti                  bantal berisi bulu, penyakit uskup tersebut sembuh total.
Melenceng                  ke tahayul
Semasa masih sekolah, dalam suatu wisata dengan kapal kecil di                  danau Garda, terjadi badai. Halilintar dan hujan lebat disertai                  angin membuat ombak tinggi. Kapal terombang-ambing sebelum akhirnya                  karam dan semua penumpangnya terjun ke dalam air. Cardano selamat                  setelah terdampar. Dia menyatakan bahwa ada malaikat pelindung                  yang senantiasa menjaganya. Malaikat pelindung itu memberi bisikan                  apabila akan terjadi malapetaka. Dia menyatakan bahwa setiap peristiwa                  penting dalam hidupnya akan selalu ditandai dengan mimpi-mimpi                  aneh, lolongan anjing di malam hari, percikan api, kokok ayam,                  kicau burung gagak. Dia juga percaya bahwa apabila ada orang yang                  berbicara tentang dirinya, maka telinganya mendengung. Jika hal                  yang baik diucapkan, telinga kanan mendengung; apabila hal buruk,                  telinga kiri yang mendengung. Yang paling parah adalah dia juga                  meramalkan kematiannya sendiri. Pada tanggal itu ternyata dia                  masih segar-bugar sehingga berniat bunuh diri untuk mengenapi                  nubuatnya sendiri. 
Duel                  dengan Tartaglia
Kisaran tahun 1505, Scipio Ferreus dari Bologna menemukan rumus                  untuk memecahkan persamaan pangkat tiga (kubik). Dia membagikan                  rumus itu secara terbatas dan rahasia. Kontes berhadiah uang ***                  diadakan bagi para metematikawan yang mampu memecahkan problem                  tersebut. Daya tarik kontes - selain uang, adalah prestise bagi                  matematikawan yang memenangkannya. Tahun 1535, seorang murid Ferreus                  ditantang oleh Tartaglia, otodidak yang mengumbar bahwa dia menemukan                  rumus yang mampu memecahkan semua persamaan pangkat tiga. Rumus                  itu juga dipegang oleh menantu Scapio Ferreus bernama Hannibal                  Nave.
Cardano tertarik dengan pemecahan ala Tartaglia yang tidak dipublikasikan.                  Dia penasaran yang merancang cara untuk mengetahui rumus tersebut                  setelah memohon langsung ke Tartaglia, dia ditolak mentah-mentah.                  Sulit membujuk, Cardano melakukan pendekatan terhadap Marquis                  dal Vasto agar mengundang Tartaglia. Dengan menyatakan dal Vasto                  tertarik dengan rumus itu dan berjanji untuk merahasiakannya,                  Tartaglia akhirnya mau datang ke rumah Marquis tersebut. Saat                  hari itu tiba, dal Vasto pergi ke luar kota – dan Cardano                  memanfaatkan peluang ini. Sumpah diucapkan oleh Cardano.
Aku bersumpah kepadamu, demi Tuhan dan                  semua orang-orang suci, tidak akan pernah menerbitkan penemuan-penemuan                  anda, apabila anda mengajarkan kepada ku, aku juga berjanji kepadamu,                  dan keyakinan Kristiani, untuk mencatat dalam bentuk kode-kode,                  jadi setelah kematianku tidak akan ada orang yang memahaminya.
Setelah Tartaglia memberikan rumus, dia                  pergi pulang tanpa pernah bertemu dengan sang Marquis. Enam tahun                  kemudian (1545), Ars Magna terbit. Semua sumpah di atas rupanya                  dilanggar, tapi dalam buku juga disebutkan penghormatan kepada                  Tartaglia. Sejarah, kemudian, mencatat bahwa rumus itu disebut                  dengan rumus Cardano. Dengan dipublikasikannya rumus tersebut,                  Cardano mengungkapkan suatu persamaan – disiplin ilmu baru                  - yang penting bagi perkembangan matematika.
Persamaan aljabar yang menyatakan sisi/ruas kanan sama dengan                  sisi/ruas kiri. Menggunakan satu peubah yang tidak diketahui seperti                  x, dan susunan angka berapa pun dapat dibentuk.
 axn + bx n-1 + cxn-2 + … + px +                  q = 0
a, b, c adalah koefisien angka. Pangkat                  n, n-1 menunjuk pangkat dari x. Jika terdapat nagka yang kurang,                  maka dianggap sama dengan 0.
Contoh: 
 x³+ x – 7 = 0 dengan x²                  hilang dapat ditulis dengan: x³+ 0x²+ x – 7 =                  0 
Bentuk persamaan linier, kuadrat, kubik                  (pangkat tiga), quintik atau pangkat-pangkat lebih tinggi dapat                  dijabarkan dengan bentuk persamaan umum di atas. Satu persamaan                  dengan lebih dari satu peubah tidak diketahui seperti: x + y =                  24, disebut dengan persamaan Diophantus mempunyai berbagai penyelesaian.                  Nilai 20 dan 4, 16 dan 8 dan lainnya dapat diambil untuk besar                  x atau y. Untuk menyelesaikan persamaan dengan 2, 3 atau n peubah,                  jumlah persamaan yang diperlukan sama dengan jumlah perubah yang                  tidak diketahui. Ada kemajuan dibandingkan dengan jaman Yunani                  bahwa integer tidak harus positif. Persamaan x + 5 = 0 akan diperoleh                  x = -5. Begitu pula x² - 4 = 0 mempunyai 2 hasil, 2 dan –2.                  Hanya jaman Renaissance memungkinkan hal itu. 
Yang paling menarik adalah penyelesaian persamaan: x + y = 10;                  xy = 40 **** karena hasilnya adalah 5 + v-15 dan 5 - v-15. Bilangan                  negatif dan bilangan irrasional muncul bersamaan.
Ironis, memang, cara-cara “canggih” di atas diperoleh                  dengan cara semi illegal, dicuri dari Tartaglia yang tidak memperoleh                  penghargaan sedikit pun.
Bukan berarti Cardano tidak menyentuh geometri. Saat itu geometri                  merupakan pelajaran wajib, sedangkan aljabar tidak banyak yang                  memahami. Cardano membantu mengembangkan aljabar di Eropa. Cardano                  juga menerbitkan dua buku tentang matematika: Aritmatika dalam                  Praktik (The Practice of Arithmetic) dan Pengukuran seherhana                  (Simple Mensuration). Ini adalah awal karir Cardano sebagai pengarang                  sebelum menulis buku tentang pengobatan, filsafat, astronomi dan                  theologi selain matematika. 
Sejarah                  berulang
Saat Cardano dalam puncak ketenaran dan harta berlimpah. Grambatista,                  anak sulung, menikah diam-diam dengan Brandonia. Pada awalnya                  mereka tinggal bersama Cardano, tapi ucapan-ucapan Cardano terhadap                  menantunya membuat mereka berdua pindah ke orang tua Brandonia.                  Meskipun tinggal jauh, Cardano selalu membantu keuangan anak,                  menantu bahkan mertuanya. Hal ini membuat besan Cardano berniat                  memeras. Tidak lama kemudian Brandonia berkoar bahwa kedua anaknya                  bukanlah anak Grambatista. Hal ini memicu kemarahan Grambatista                  dan menaruh racun pada makanan. Istrinya, yang baru melahirkan                  anak kedua, meninggal. Grambatista ditangkap dan dipenjara, tangan                  kirinya diputus, sebelum pada tahun 1560 dihukum pancung. 
Anak laki lainnya, Aldo, menuruni sifat Cardano semasa muda. Menjadi                  penjudi yang selalu kalah dan mabuk-mabukan. Dan yang paling parah                  adalah membongkar rumah ayahnya dan membawa kabur uang dan perhiasan.                  Cardano marah dan menyuruh pihak berwenang untuk menangkap dan                  memasukkan anaknya ke dalam penjara. 
Masa                  tua
Ketenangan hidupnya kembali berubah setelah tua, karena “teringat”                  kembali ilmu metafisik yang sempat dilupakannya. Cardano membuat                  prediksi tentang horoskop Yesus Kristus. Menulis buku dengan pemujaan                  terhadap Nero, kaisar penyiksa para martir. Semua itu membuat                  Paus berang dan memerintahkan agar Cardano ditangkap dan di penjara.                  Tidak sampai satu tahun, Paus memaafkan perbuatan Cardano dan                  menyuruhnya pindah ke Roma sekaligus diangkat menjadi anggota                  asosiasi dokter dan memberinya uang pensiun. Sampai meninggalnya                  Cardano tidak pernah meninggalkan kota Roma.
*) Sebelumnya gambar hanyalah gambar 2 dimensi (matra) dan menggambar                  perspektif terjadi setelah ada perubahan pandangan tentang angka                  nol. Ingat bahwa ujung titik dalam perspektif menuju ketakterhinggaan.
**) Istilah Aljabar diperkenalkan pertama kali oleh Al-Khowarizmi                  dalam buku Al-jabr Wa’lmuqabaca sehingga kemudian lazim                  disebut dengan aljabar.
*** ) Sampai jaman Newton, sangat lazim membuat kontes memecahkan                  problem matematika. 
****) Persamaa x + y = 10 kalikan dengan x diperoleh x² +                  xy = 10x; subsitusikan xy = 40 dan satukan dalam ruas kanan sehingga                  menjadi persamaan: x² - 10x + 40 = 0. Gunakan rumus:
x = -b± vb² - 4ac
2a
Sumbangsih
Selain mempercepat pengembangan aljabar di Eropa, Cardano memberi                  sumbangsih pada perkembangan teori probabilitas, hidrodinamika,                  mekanika dan geologi. Buku tentang peluang dalam permainan diselesaikan                  tahun 1563 tapi baru terbit pada tahun 1663, dimana isinya adalah                  topik-topik yang ‘tabu’ disentuh matematikawan “normal”                  adalah dasar teori probabilitas. Penelitian tentang putaran dadu,                  didasarkan pada premis bahwa terkandung prinsip-prinsip dasar                  sains, bukan sekedar keberuntungan. Teori probabilitas ini kelak                  akan dikembangkan oleh keluarga Bernoulli.
sumber : http://www.mate-mati-kaku.com/matematikawan/girolamoCardano.html