Numerologi dapat diartikan sebagai hal-hal mistik yang dikaitkan dengan angka atau bilangan. Lewat numerologi orang dapat ‘menghitung’ bahwa namanya jika dijabarkan. Didapat angka 5 yang berarti suka melakukan perjalanan atau suka menjelajah. Dapat dilanjutkan dengan mencari karakteristik ‘sampingan’ seperti, sebagai contoh, rumahnya di dekat terminal atau bandara dan lain-lain.
Asal-Asul
Pythagoras mengawali terjadinya ledakan dalam studi tentang hubungan angka sehingga diterapan secara maya dalam banyak hal: matematika, sains, astronomi, agama, politik – segala sesuatu yang bergantung pada angka atau bilangan. Tidaklah mengherankan, angka bagi Pythagoras hanya mencakup bilangan alami saja. Mereka tidak mengenal bilangan pecahan.
Kita, sekatang, dapat menghargai pandangan Pythagoras bahwa segala sesuatu bergantung pada angka – dan bangsa Yunani menjabarkannya untuk sains deduktif (deductive science). Apabila segala sesuatu bergantung pada angka, kemudian, untuk mempelajari kebenaran, semua yang harus dilakukan adalah mendeduksikan kebenaran tentang angka.
Kita mulai dengan kebenaran yang membuktikan dirinya sendiri (self-evident), mendeduksi beragam konklusi-konklusi, dan konklusi-konklusi tersebut memuat realitias-realitas fisik dalam dunia yang kita huni. Mencoba menjembatani celah (gap) antara teori bilangan dengan dunia nyata menyebabkan Pythagorean membuat keputusan ‘aenh.’ Sebagai contoh, bilangan ganjil atau gasal mewakili lelaki dan bilangan genap mewakili perempuan. Dalam kenyataannya, mereka mengembangkan suatu mistikisme angka, untuk kemudian diwariskan ke generasi berikutnya yang dikenal dengan nama numerologi.
Sebagai contoh, nama orang dijabarkan - dengan kriteria tertentu, digunakan untuk memprediksi karakteristik atau personalitas pemilik pemilik nama tersebut.
sumber : http://www.mate-mati-kaku.com/asalAsalan/Numerologi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar