Kisah
Agar mudah dimulai dari Alkitab. Disebutkan dalam Perjanjian Lama yang diperkirakan dibuat pada 550 SM. Ayat yang menyebut tepatnya ada pada 1Raja-raja 7:23, yaitu:
Kemudian dibuatnyalah “laut” tuangan yang sepuluh hasta dari tepi ke tepi, bundar keliling, lima hasta tingginya,dan yang dapat dililit berkeliling oleh tali yang tiga puluh hasta panjangnya.
Dari pernyataan di atas termaktub bahwa Л besarnya sama dengan tiga (30:10). Tidak puas dengan cara itu, Archimedes pada abda 3 SM menyebutkan bahwa besar Л adalah: 3 10/71 < Л < 3 1/7. Jangan heran bahwa anak Sekolah Dasar sekarang menggunakan besaran 22/7 dalam menghitung luas dan/atau keliling lingkaran, dengan mengacu pada cara Archimedes.
Abad 5 besaran Л makin akurat seperti yang disebutkan oleh ayah dan anak dari Cina, Tsu Chung-Chih dan Tsu Keng-Chih, yaitu:
3,1415926 < Л < 3,1415927.
Ternyata mengetahui besaran Л ternyata tidak membawa dampak berarti, maka kemudian orang berusaha menentukan besaran Л yang lebih akurat dengan berjuang – lewat evolusi – dengan cara mencari bilangan di belakang koma (desimal) yang paling banyak.
Banyak upaya dilakukan dan banyak nama-nama besar matematikawan ikut berkiprah di sini, mulai dari bangsa Cina, Italia (Fibonacci), India (Brahmagupta, Aryabhatta), Irak (Al Kashi), sebelum memasuki abad pertengahan dengan tampilnya Huygens, Newton, Leibniz, Euler, Legendre, Liouville, Hermite, Lindemann, sebelum peran ini diambil alih oleh komputer.
Peran komputer membuat orang dapat menentukan angka di belakang koma untuk Л sampai 500.000. Memang manusia mempunyai sifat ingin tahu, pada awalnya, disusul menyukai “pertandingan” guna menentukan menang dan kalah.
sumber : http://www.mate-mati-kaku.com/asalAsalan/revolusiBilanganPI.html
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar