Pemakaian Bilangan Hindu-Arab

Sehari-hari mulai bangun pagi kita berurusan dengan angka. Dari jam bangun pagi, membayar dengan uang bahkan PIN (Personal Identification Nuimber) mesin ATM untuk mengambil uang, kita tidak bisa lepas dari angka 0 (agak lambat diterima), 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Tidaklah memungkinkan matematikawan menggunakan angka Romawi seperti: I (satu); X (sepuluh); C (seratus) dalam melakukan perhitungan. Terlalu rumit dalam penulisan maupun dalam melakukan operasi seperti menjumlah, mengurang, mengalikan dan membagi bahwa tidak mengenal angka nol. Sering dikatakan bangsa Romawi yang jago perang dan banyak menjajah negara-negara tetangga dekat maupun tetangga jauh ini tidak ahli dalam bermain judi.

Kisah :
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 632, para pengikutnya - berpusat di Mekkah, ‘menjelajah’ mulai dari Mesir, Syria, Mesopotamia sampai Persia. Jerusalem, kota suci bangsa Yahudi dan umat Kristiani tumbang. Pada tahun 700, kerajaan Islam terbentang dari sungai Indus sebagai batas timur dan Aljazair sebagai batas baratnya. Tahun 711, ekspansi ini sampai di Spanyol di bagian barat dan ke sebelah timur sampai ke Cina pada tahun 751. Kerajaan yang lebih besar daripada yang dapat dibayangkan oleh Alexander agung. Dalam perjalanan ke Cina, mereka melewati India, dan di sini mereka belajar sistem bilangan India.
Mereka cepat menangkap kebijaksanaan yang ada di setiap negara. Para pakar yang menyertai mereka mengalihbahakan semua itu ke dalam bahasa Arab, dan pada abad 9, al-Mamun mendirikan perputakaan terbesar di Bagdad. Dari “Graha Kebijaksanaan” dan masa keemasan Islam kelak muncul matematikawan al-Khowarizmi.
Mereka membawa sistem bilangan Hindu yang ada di India (mayoritas pemeluk agama Hindu) dan disintesakan dengan sistem bilangan Arab ke Eropa. Sistem bilangan ini dengan cepat diadaptasi karena mampu menggantikan sistem dan bilangan Romawi yang masih dipakai meskipun tidak praktis untuk aktivitas sehari-hari. Kolaborasi sistem bilangan ini tidak diragukan lagi sehingga lambang bilangan yang sekarang kita pakai sehari-hari disebut Hindu-Arabik.



sumber : http://www.mate-mati-kaku.com/asalAsalan/PemakaianBilanganHindu-Arab.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket

Popular Posts